Meskipun zaman telah masuk era digitalisasi, keberadaan kesenian wayang dianggap masih bermanfaat di masyarakat. Hal ini membuat guru Bahasa Jawa di SMA Semesta, Jumiko, menggunakan wayang sebagai alat peraga pendidikan di kelas. Menurut Jumiko, kendati zaman telah berubah, di tengah terpaan teknologiinformasi, kesenian wayang tetap bisa menjadi media alternatif untuk mengkampanyekan pesan moral.
Selain bertujuan untuk menyampaikan pesan moral dalam pembelajaran, penggunaan wayang sebagai alat peraga pendidikan juga tidak terlepas dari keinginan melestarikan adat dan budaya daerah. Terlebih UNESCO sudah menetapkan wayang sebagai warisan dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Menurut Kepala SMA Semesta, para guru didorong berkreativitas dalam mengajar. Langkah Jumiko sangat inspiratif karena dengan wayang maka materi edukasi, pesan moral, dan pelestarian budaya tersampaikan semuanya.