Merayakan Hari Raya Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelaksanaan kurban melibatkan panita yang lebih sedikit dan pendistribusian daging kurban yang berbeda. Dengan dukungan seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, staf, orangtua dan alumni, tahun ini sekolah Semesta tetap menyelenggarakan pemotongan dan pendistribusian daging kurban.
Sekolah Semesta, sekolah favorit di kota Semarang yang menjalankan program home learning pada masa pandemi ini mengusahakan untuk pembelajaran dari rumah tetap maksimal dan tetap belajar berempati dikala pandemi. Terbukti, pada masa pandemi ini siswa-siswi Sekolah Semesta masih tetap menjalankan program-progam sosial yang melibatkan siswa. Sekolah yang berkurikulum cambridge ini berhasil mengumpulkan donasi dari siswa mulai jenjang PG, TK, SD hingga Jenjang SMA.
Ketua Pelaksana Panitia Kurban Sekolah Semesta, Agus Mulyana mengatakan, paket daging kurban yang terkumpul sejumlah 1900 paket merupakan hasil dari penyembelihan 20 ekor sapi dan sembilan ekor kambing. Hewan kurban itu juga dari donasi para orangtua, alumni, dan guru Sekolah Semesta di tiga kampus. Adapun penyembelihan dilakukan di Sekolah Semesta Gunungpati, Kota Semarang. General Manager Sekolah Semesta, Iskandar Mulia bersama jajarannya juga langsung berpartisipasi dalam penyembelihan hewan kurban.
”Hasil donasi yang terkumpul yakni sebesar Rp 370 juta. Dari sana, dialokasikan untuk membeli 20 ekor sapi dan 9 ekor kambing untuk disembelih di Hari Raya Idul Adha,” kata Agus. Penyaluran paket daging sapi dan kambing pada tahun ini dikatakan Agus, berbeda dengan tahun sebelumnya. Sekolah Semesta tidak lagi membagikan kupon kepada masyarakat, tapi langsung mengantarkannya ke masyarakat.Agus mengemukakan, hal ini sebagai upaya pihaknya dalam mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Sekolah semesta dalam hal ini juga sudah memiliki daftar pihak-pihak di beberapa wilayah yang sudah dipercaya untuk menyalurkan ke masyarakat. Mulai di daerah Seketek, Nongkosawit, Cepoko, Randusari, Kandri, hingga Kalipancur di Kota Semarang. Lalu juga ke wilayah dua kampus lainnya SMP Semesta 2 dan SD Semesta, di Jangli dan Srondol yang terletak di sekitar Sekolah Semesta. ”Dalam penyembelihan hewan kurban, kami juga memperhatikan protokol dengan mengundang instansi terkait yakni dinas pertanian baik kota maupun provinsi. Mereka mengontrol dan mendampingi kami. Untuk pembagian kami sudah mendaftar siapa saja penerima atau orang-orang yang membutuhkan.” lanjut Agus.