SEMARANG, – Semesta Bilingual School menginisiasi forum diskusi membahas langkah memperkuat peran UMKM di Auditorium Mega Islamic Boarding School Jl Mr Wuryanto,Pagersalam,Mangunsari, Gunungpati Jumat (23/2/2024).
Adapun tema yang diangkat ”Peran Ekspor UMKM untuk Memperkuat Perekonomian Daerah dan Nasional dalam Menghadapi Ancaman Resesi Global,”.
Forum ini juga mengundang General Manager Semesta School,Andy Satria Purnama dan Pembina Yayasan Sukirah Education Center Sarwono. Selain itu hadir Khaleed Hadi Pranowo (Ketua CAI dan Chief Finance Officer at PT IMPALA), Ratna Kawuri SH (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah) dan Suprapto Suwaji (Executive Director of ASEAN AFFA / Waketum DPP ALFI Bidang Hubungan Internasional dan Pengembangan Kapasitas SDM).
“Kami menyampaikan apresiasi terselenggaranya acara ini yang juga bisa menjadi wadah tukar berpikir dan transfer ilmu pengetahuan,” tutur Sarwono.
Adapun Ratna Kawuri mengemukakan banyak langkah ditempuh pemerintah untuk meningkatkan peran UMKM dalam melakukan aktivitas pengiriman barang-barang ekspor. UMKM di Jateng didukung naik kelas dengan memasarkan barang dagangan hingga mancanegara. “Kami juga membuat kebijakan berupa export coaching program,” tutur dia.
Program ini berupa membuat kemitraan dan pendampingan di tengah pelaku usaha. Pendampingan ini sifatnya strategis untuk memberikan semangat dan mendukung orientasi berpikir ekspor barang ke luar negeri. Tak kalah penting dipersiapkan langkah mencarikan pasar dan jaringan perniagaan sehingga memudahkan barang laku terjual. Pelaku usaha juga diikutsertakan dalam pelatihan untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan. Misal pemahaman tentang produk,perizinan,kemasan dan sebagainya. Pada kesempatan itu juga dia turut memaparkan sebaran pelaku usaha di berbagai kabupatan dan kota di Jateng diantaranya terdapat yang berorientasi ekspor. Sesuai data resmi yang dimiliki total eksportir di Jateng termasuk UMKM mencapai 1.698 perusahaan. Jumlah tersebut diperkirakan bisa lebih besar. Adapun kategori mereka yang bergerak dalam aktivitas ekspor barang ini mulai dari skala mikro hingga besar. Selain coaching program terdapat kebijakan seperti sosialisasi kebijakan ekspor,forum bisnis dengan Pemerintah Brasil,pameran dagang di Meksiko dan lainnya.
Pemerintah daerah membuat program eksebisi ke luar negeri juga untuk semakin memperkenalkan UMKM. Tujuannya juga supaya pangsa pasar produk ke mancanegara semakin luas. Suprapto mengemukakan peluang ekspor produk lokal ke mancanegara terbuka lebar. Pihaknya juga melihat kualitas barang dari dalam negeri sejatinya bagus dan berkualitas. Hanya saja yang dikhawatirkan adalah persoalan dalam pengiriman barang. Jangka waktu pengiriman barang dari Indonesia ke luar negeri yang terkadang memakan waktu bisa saja mempengaruhi kualitas produk yang dikirimkan. Dia mencontohkan jika barang yang dikirim berupa kuliner dan makanan bisa jadi citarasanya sudah berubah. Suprapto menyampaikan perlunya kondisi semacam ini menjadi perhatian dan butuh dicarikan pemecahan masalahnya. Dia juga menyinggung pentingnya para UMKM yang diproyeksikan naik kelas menjadi eksportir bisa menambah rasa percaya diri di tengah situasi persaingan global.